LangkatSumut

BPBD Langkat Terus Mencari Korban Tenggelam di Pantai Batangan Serangan

LANGKAT,SUARA24.COM- Bupati Langkat Terbit Rencana PA, intruksikan BPBD Langkat bersama pihak terkait, untuk terus mencari hingga korban tenggelam di Sungai Pantai Mantul, Kecamatan Batang Serangan ditemukan. 

“Saya minta kepada BPBD Langkat, untuk terus mencari Ramalan Gultom (korban tenggelam),” sebut Bupati,  Senin (5/4/2021). 

Bupati juga menyampaikan rasa prihatinnya kepada keluarga, atas musibah ini. Ia mengajak seluruh masyarakat Langkat, untuk mendoakan.  Agar evakuasi pencarian, berjalan lancar. 

Sementara, Kalakhar BPBD Langkat, Iwan Syahri mengatakan, korban belum ditemukan, hingga kini timnya masih terus melakukan pencairan dilokasi. 

“Atas intruksi Bupati, kami masih terus mencari, mengunakan perahu karet, sampai malam ini,” ungkapnya. 

Selain timnya, kata Iwan, pihaknya juga dibantu warga sekitar, Basarnas Provsu, serta personil Polri dan TNI. 

“Sejak kemarin malam, kami sudah mencari hingga malam ini. Adapun kendala dilapangan, sebab hujan,” sebutnya. 

Diketahui, sudah dua hari dua malam, jasad korban tenggelam, Ramalan Gultom (44), warga Jalan Wahidin, Gang Purnawirawan, Desa Berandan Barat, Kecamatan Babalan, Langkat, belum ditemukan. 

Sejak tenggelam di Sungai Pantai Mantul, Dusun Sampan Getek, Desa Kwala Musam, Kecamatan Batang Serangan, Kabupaten Langkat, pada Minggu (4/4/2020) sekira jam 15.00 WIB.

Dari keterangan Tiur Mauli (37) istri korban, dilokasi. Ia bersama suaminya dan anak – anaknya, serta keluarga sedang liburan, di pemandian Pantai Mantul. 

“Kami disini untuk liburan, tapi tidak menyangka terjadi musibah ini,” sebutnya bersedih. 

Peristiwa itu, diceritakan Tiur, bermula saat suaminya  berenang ke tengah sungai, tampa perlengkapan keamanan. 

Sesampainya ditengah, suaminya tenggelam. Meski sempat melambaikan tangan keatas. Namun tidak tertolong lagi. Dirinya pun sempat berteriak minta tolong. 

“Saya berteriak minta tolong, warga yang berada di sekitar juga ingin menolong. Tapi tidak sempat, suami saya sudah tidak terlihat lagi (tenggelam),” terangnya sambil menangis. 

Sebelum tenggelam, sambung Tiur, suaminya sempat berenang bersama anaknya. Mereka menghanyut dialiran sungai, mengunakan Ban dalam mobil. 

Usai menepikan anak-anak, tanpa menggunakan pelampung dan perlengkapan lainnya, suaminya kembali berenang ke tengah sungai sendirian. 

“Disinilah, awal mulai suami saya tenggelam,” ungkapnya. (Teguh/Ril) 

Tags
Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close
Close