LANGKAT,SUARA24.COM- Sejumlah penjual hewan kurban mengeluhkan omzet yang turun drastis pada musim Idul Adha tahun ini. Seperti di ungkapkan pedagang domba (Kambing) di Jalan Tanjung Beringin pasar 10, Dusun IV, Desa Baru Pasar Delapan, Kecamatan Hinai, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumut, Antoyo (55) penjualan hewan kurban sekarang beda dengan tahun-tahun sebelumnya
“Kalau ditahun ini sangat berbeda dengan tahun 2019 sebelum masa pandemi Covid-19, sehingga penjualan kambing kurban/aqiqah dalam setahun belakang ini mengalami penurunan yang cukup drastis hingga mencapai 30-50 persen,” kata Antoyo, Sabtu(17/7/2021)
Lanjutnya. Menurut dia, salah satu penyebab signifikan penurunan penjualan dikarenakan masa pandemi Covid-19, sehingga berdampak pada ekonomi masyarakat Kendati demikian.
dia juga mengaku, masih ada beberapa pembeli yang datang ketempat penjualan hewan miliknya, namun hanya pembeli dalam kota saja
“Penyediaan domba (kambing) kurban tahun ini pun bisa dibilang hanya sekitar 30-40 ekor saja, karena hanya untuk dijual di dalam kota saja. Ada pun untuk satu hewan kurban jenis kambing dijual dengan harga Rp. 1,5 juta sampai Rp.3 juta per ekor,” cetusnya.
Tidak sampai disitu, pedagang itu juga menerangkan. Dengan jumlah harga bervariasi itu harus sesuai bobot atau kualitas dari hewan kurbannya tersebut
“Saya berharap kasus pandemi Covid-19 dikabupaten langkat segera menurun, sehingga pendapatan para pedagang hewan maupun pedagang lainnya bisa kembali normal,” pungkasnya. (Teguh)
“Penyediaan domba (kambing) kurban tahun ini pun bisa dibilang hanya sekitar 30-40 ekor saja, karena hanya untuk dijual di dalam kota saja. Ada pun untuk satu hewan kurban jenis kambing dijual dengan harga Rp. 1,5 juta sampai Rp.3 juta per ekor,” cetusnya.
Tidak sampai disitu, pedagang itu juga menerangkan. Dengan jumlah harga bervariasi itu harus sesuai bobot atau kualitas dari hewan kurbannya tersebut
“Saya berharap kasus pandemi Covid-19 dikabupaten langkat segera menurun, sehingga pendapatan para pedagang hewan maupun pedagang lainnya bisa kembali normal,” pungkasnya. (Teguh)