Konflik di Lahan Bumper Sibolangit Terus Memanas, Jokowi Diminta Singgah di Desa Bandar Baru Deliserdang
MEDAN,SUARA24.COM- Konflik di lahan Bumi Perkemahan (Bumper) Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, Deliserdang terus memanas. Terbaru, Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) Edy Rahmayadi mengatakan rencana penertiban bangunan Bumper akan dilakukan usai kedatangan Presiden RI, Joko Widodo menghadiri Hari Pers Nasional (HPN) di Sumut tahun 2023.
“Habis (datang) Presiden kita lanjutkan (penertiban Bumper),” kata
Gubernur Sumut, Edy Rahmayadi kepada wartawan, usai menghadiri acara Pelantikan Pengurus SMSI Provinsi Sumut di Aula Raja Inal Siregar, Kantor Gubernur Sumut, Kota Medan, Selasa (7/2/2023).
Menyikapi statmen gubernur itu, sejumlah masyarakat dusun 1 dan 5 Desa Bandar Baru Kecamatan Sibolangit justru meminta kepada Presiden Joko Widodo yang saat ini sedang di Kota Medan untuk bisa menemui mereka di Desa Bandar Baru Dusun I dan Dusun V untuk menyelesaikan permasalahan ini.
Permintaan itu mereka sampaikan dalam cuplikan video yang diunggah di akun instagram @cctv_medn dan telah viral di media sosial, Rabu (8/2/2023).
Dalam video itu tampak sejumlah ibu-ibu bersama anak-anak dengan lantang meminta agar Presiden Joko Widodo memperhatikan kasus yang saat ini sedang dialami mereka. Bahkan mereka meminta agar Presiden Joko Widodo menyempatkan diri untuk datang melihat mereka di desa Bandar Baru.
“Kami perempuan desa Bandar Baru khususnya dusun 1 dan 5 telah teraniaya. Kami sudah menderita, didatangkan 800 personil gabungan dari polisi, dan Satpol PP untuk menggusur kami, merobohkan rumah kami secara paksa,” ucap salah seorang warga yang diketahui bernama Sabrina Br Ginting.
Atas ancaman hendak digusur itu, lanjut Sabrina dalam orasinya, warga di Bumper memohon agar Presiden Joko Widodo memperhatikan nasib mereka.
“Kami minta tolong kepada Bapak Presiden, Bapak Jokowi untuk memperhatikan kami para perempuan masyarakat Desa Bandar Baru. Yang tidak bisa lagi menyekolahkan anak-anak kami, yang kehilangan tempat tinggal, tempat hidup kami dimana kami bertani, tinggal. Jadi gimana lagi kami mau hidup pak, kami para perempuan dan masyarskat 925 jiwa ini telah menderita,” katanya lagi.
“Jadi kami minta tolong pak. Agar kiranya bapak mau melihat kami pak. Kami sudah menderita saat ini. Kami selalu ditakut-takuti oleh pemprov Sumatera Utara. Jadi kami minta tolong pak agar bapak bisa melihat desa kami Bandar Baru. Apabila bapak datang ke Kota Medan, kiranya bapak berkenan singgah di desa kami untuk melihat kami yang teraniaya,” lanjutnya.
Sementara itu, Tommy Aditia Sinulingga S.H M.H, CTL selaku kuasa hukum masyarakat Dusun 1 dan 5 Desa Bandar Baru membenarkan bahwa cuplikan video ibu-ibu tersebut adalah warga yang sedang mengalami konflik lahan dengan Pemprov Sumut.
“Ia benar. Ibu-ibu yang ada di video itu adalah ibu-ibu yang saat ini sedang ketakutan oleh statment- Gubsu di Media. Bulan Januari juga seperti itu memberikan statment di media akan melakukan penggusuran dibulan Januari 2023, bahkan Bapak Baskami Ginting selaku Ketua DPRD Su juga telah menyampaikan untuk penolakan penggusuran tersebut,dan membenarkan bahwa masyarakat sudah puluhan tahun mereka di sana, harus benar-benar kita urai masalahnya dan lakukan musyawarah untuk mufakat harus ada, karena tidak pernah sama sekali pemprovsu melakukan musyawarah kpd masyarakat. Namun sepertinya Bapak Edy Rahmayadi tidak menggubris statment dari Ketua DPRDSU dan tetap membuat stantment yang dalam hal ini diduga dapat membuat kegaduhan. Padahal masyarakat telah melakukan Demo 2 kali di DPRDSU dan ini akan di jadwalkan untuk RDP dalam akhir Februari ini, serta masyakat juga meminta bantuan kepada Bapak Bobby Nasution selaku menantu Presiden RI untuk menyampaikan aspirasi masyarakat Desa Bandar Baru karena jelas dalam hal ini masyarakat memiliki bukti sebelum merdeka juga telah berkampung disana. Oleh karena itu, kami selaku tim kuasa hukum masyarakat juga berharap agar bapak Prssiden Joko Widodo kiranya dapat singgah di lahan yang sedang konflik itu,” ucap Tommy saat dikonfirmasi wartawan.
Seperti diketahui, konflik di lahan Bumper telah berlangsung lama. Diketahui juga warga Desa Bandar Baru, Kecamatan Sibolangit, Deliserdang telah melakukan aksi unjuk rasa ke kantor DPRD Sumut, Senin (14/11/2022), menuntut keadilan atas hak kepemilikan tanah Bumper Sibolangit.(Realis)