LANGKAT,SUARA24.COM- Berjalan dua bulan AJ Cs terduga pelaku penganiayaan terhadap Ali Imran (36) warga Jalan SM Raja, Dusun III, Desa Paluh Manis, Kecamatan Gebang, Kabupaten Langkat, hingga pelaku bebas berkeliaran
Dimana sebelumnya, bekas pukulan dengan alat gagang egrek (alat pemanen sawit) di bagian punggung, hingga kini masih terasa ngilu. Bahkan, Ali mengaku sesak nafas dan tak bisa beraktifitas mencari nafkah untuk keluarganya
“Sampai saat ini pelaku yang menganiaya aku belum juga ditangkap. Aku takut, kalu pelaku menganiayaku lagi. Sampai sekarang, nafasku sesak karena dipukul gagang egrek. Sekarang pun dah gak bisa aku kerja,” kata Ali, Senin (3/10/2022) sore via panggilan telepon.
Atas kejadian itu, Ali sudah mengadukan hal tesebut ke Mapolres Langkat, dengan tanda bukti laporan polisi nomor : LP/B/858/VIII/2022/SPKT/POLRES LANGKAT/POLDA SUMUT tanggal 30 Agustus 2022 lalu. Namun, laporan Ali tersebut kemudian dilimpahkan ke Polsek Gebang.
Ali mengisahkan, dia dianiaya AJ Cs berawal saat dirinya hendak memisah Farida Hanum yang saat itu cekcok dengan SS, istri dari AJ. Namun nahas, Ali malah jadi korban penganiayaan. Bahkan, istri Ali saat itu juga menjadi sasaran amukan AJ Cs.
Tak terima dianiaya, Farida Hanum kemudian mengadukan hal itu ke Mapolres Langkat, dengan tanda bukti laporan nomor : LP/B/843/VIII/2022/SPKT/POLRES LANGKAT/POLDA SUMATERA UTARA tanggal 27 Agustus 2022. Usai menjadi saksi atas laporan Farida Hanum itu, Ali kembali dianiaya AJ.
“Yang kedua kalinya itu lah aku dianiya AJ pakai gagang egrek. Bulak balik kami dipanggil ke Polres. Sampai kapan pelaku baru ditangkap. Kami ini warga miskin, jadi sepele AJ itu. Dia juga bilang, kalau kami tidak akan bisa menjarakan dia,” ketus Ali.
Selain Ali dan Farida, Lia Mardiana (29) juga menjadi korban amukan Ren, Al dan EK, kerabat AJ. Warga Dusun II, Desa Serapuh Asli, Kecamatan Tanjung Pura, Langkat yang sedang hamil 7 bulan itu mendapat tendangan di bagian perutnya. Wajah, bokong dan tubuh bagian belakang ibu hamil itu juga menjadi sasaran kebrutalan Ren Cs.
Akibatnya, perut Lia yang berisi janin, masih sering terasa sakit. Hasil dari USG, dokter menyebutkan plasenta janin Lia bergeser ke pipi. “Masih sakit perut Lia. Plasentanya itu (janin) bergeser ke pipi. Seharusnya posisi plasentanya di belakang janin. Kami berharap, agar para pelaku segera ditangkap,” tergas Lia.
Menanggapi laporan Ali dari Polres Langkat yang kemudian dilimpahkan ke Polsek Gebang. AKP Mahruzar Sebayang SH selaku Kapolsek Gebang saat dikonfirmasi awak media melalui via telefon mengatakan, para saksi yang ditunjuk korban sudah dua kali dipanggil. Namun hingga kini belum juga hadir untuk memenuhi panggilan terebut. “Dua kali dah kita panggil, tapi tidak hadir. Kita akan segera lakukan panggilan paksa,” tegas Mahruzar. (T/A)