Mahasiswa STIK-P Dan Perhumas Muda Medan Memberi Saran Melalui Talk Show City Branding
MEDAN,SUARA24.COM- Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Pembangunan” (STIK-P) Medan bersama Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Muda Medan dan BPC Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) Medan menggelar talk show online dengan tema ‘City Branding, Medan Kota Apa?’ melalui aplikasi Zoom dan live Youtube Perhumas Medan, di Aula H. Ani Idrus Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi “Pembangunan” Medan, Selasa, 6 April 2021
Kegiatan virtual tersebut berlangsung pada pukul 08.30 WIB yang diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kemudian dibuka oleh Ketua BPC Perhumas Medan, Saurma MGP Siahaan M.I.Kom.MIPR sekaligus opening speech, ada Camelia dan Yurianda Tanjung sebagai Master of Ceremony, serta Ara Kaban sebagai moderator acara. Dan peserta yang terdaftar berjumlah 190 orang.
“Kegiatan ini dilaksanakan Perhumas Muda Medan yang merupakan wadah mahasiswa komunikasi 10 kampus di Sumatera Utara yang tiap bulannya dilaksanakan secara bergilir dan bulan depan berada di Universitas Panca Budi dengan tema yang berbeda” ucap Ketua BPC Perhumas Muda Medan.
Pada kesempatannya, Dr. H. Sakhyan Asmara, M.SP mengatakan diskusi ini sangat penting karena untuk mengetahui identitas diri masyarakat kota Medan.
“Topik ini amat penting bagi kita semua diskusikan mencari branding Medan itu sebagai kota apa. Dulu, mungkin barang kali ada istilah popular ‘ini Medan bung’ sebagai ciri khas julukan.”
Lain sisi Sakhyan memaparkan pandangannya terkait Medan merupakan kota sejuta pesan dan kota perdagangan industri.
“Medan menjadi kota sejuta pesan yang oleh Wali Kota Medan yang lama dengan menampilkan budaya melayu setapak sirih yang harus dilestarikan, karena menurut saya ini sebagai cikal bakal lahirnya Kota Medan. Dan Medan kota dagang yang bisa menjadi kota industri.” Katanya.
Kemudian, sejarawan Dr. Phil. Ichwan Azhari, M.S berpendapat bahwa branding dapat dikenal dari sejarah kotanya. “Dahulu Kota Medan mempunyai branding yaitu pewaris Kotta Cinna, Efflorecens E Planite dan Paris Van Sumatera” ungkapnya.
Sejarahwan Ichwan Azhari pun mengatakan periodesasi sejarah Medan sebagai kota perdagangan. “1000 tahun yang lalu Medan sudah menjadi kota pusat perdagangan atau industri di dunia” kembali ia ungkapkan.
Setelah itu, Kepala Dinas Kepariwisataan Kota Medan Agus Riyono yang mewakili Wali Kota Medan menyampaikan pesan branding baru untuk Kota Medan yaitu ‘The Kitchen of Asia’.
“Artinya begini, berdasarkan history, karakter dan penilaian orang terhadap Kota Medan siapa pun itu, mengenal Kota Medan itu menjadi tempat kuliner, ya Medan ini surganya untuk makan.” Katanya.
Ada pun yang menjadi pembicara yaitu Kepala Dinas Kepariwisataan Agus Riyono yang mewakili Wali Kota Medan M. Bobby Afif Nasution S.E M.M, Yayan Sopian S.sos, M.M sebagai CA Regional Manajer WIR CCAI, Saurma MGP Siahaan M.I.Kom, MIPR sebagai Ketua DPC Perhumas Medan, Dr. Phil Ichwan Azhari, M.S sebagai sejarawan dan ahli fiologi, Dr. H. Sakhyan Asmara, M.SP selaku Ketua STIK-P Medan dan Ahmad Syahmirga R.L sebagai Founder Medanese.
Tak luput pada media partner seperti MedanToday.com, Suara24.com, Martabak Durian Aceh Samudera, Coca-cola Amatil Indonesia, PDAM Tirtanadi, XL Axiata, Pelindo 1, Pewarta Foto Indonesia, BEM STIK-P, KSF Potret STIK-P, STIKpress , STIK- P, Pers Mahasiswa Kreatif UNIMED yang sudah membantu mensukseskan kegiatan ini. (Panyak)