Narasumber Pada Pelatihan Konselor Puspaga, Ketua PKK Dairi : Keluarga Adalah Yang Pertama Dan Utama Mengasuh Dan Mendidik Anak
DAIRI,SUARA24.COM- Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Dairi Ny. Romy Mariani Eddy Berutu menjadi narasumber dalam pelatihan konselor pusat pembelajaran keluarga (Puspaga) yang dilaksanakan oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Kabupaten Dairi pada Rabu (23/9/2020) di Aula Yayasan Sada Ahmo Sidikalang.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Dairi Ny. Romy Mariani Eddy Berutu mengatakan Puspaga menjadi salah satu syarat indikator untuk mencapai Indonesia Layak Anak, Provinsi Layak Anak, Kabupaten Layak Anak pada tahun 2030 mendatang.
“Jadi keluarga adalah yang pertama dan utama yang mendidik, mengasuh seorang anak. Keluarga merupakan unit terkecil yang terdiri dari suami, isteri dan anak atau ayah dan anak juga ibu dan anak,” ucap Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Dairi.
Dalam Puspaga ini nantinya, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Dairi Ny. Romy Mariani Eddy Berutu menuturkan akan terdapat seorang Psikolog dan seorang admin yang akan berperan untuk memberikan pembelajaran tentang bagaimana cara mengasuh seorang anak untuk dapat mencegah terjadinya kekerasan terhadap anak ataupun eksploitasi terhadap anak.
Guna mendukung kinerja dari Psikolog tersebut, Beliau menuturkan perlu adanya dukungan dari kelompok keluarga yang menjadi pelopor dan pelapor (KP2).
“Salah satu program terkait langkah preventif adalah kaderisasi Keluarga Pelopor dan Pelapor (KP2). Puspaga memiliki kader sebagai perpanjangan tangan yang langsung berhubungan dengan masyarakat sekitarnya di lapangan,” ujar Beliau.
Dalam rangka mendukung terwujudnya Kabupaten Layak Anak (KLA), Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Dairi mengatakan terdapat 5 klaster hak anak yang merupakan hak dan perlindungan anak. Ke 5 klaster tersebut adalah hak sipil dan kebebasan yakni hak untuk memiliki akte kelahiran, kebebasan memeluk agama dan kepercayaan serta beribadat menurut keyakinan masing-masing; Keluarga dan pengasuhan alternatif yakni ketahanan keluarga kita di tengah arus informasi dan ancaman-ancaman bagi anak serta ketidakpahaman orangtua/wali; Kesehatan dan kesejahteraan sosial yakni untuk anak- anak telantar dan yang memerlukan perlindungan khusus; Pendidikan, waktu luang dan kegiatan budaya; Perlindungan khusus terutama bagi anak-anak berkebutuhan khusus, berhadapan masalah hukum, korban kekerasan, korban bencana dan sebagainya.
“Inilah yang menjadi tanggung jawab kita bersama khususnya kepada para orangtua sehingga hak anak-anak yang terdapat dalam 5 klaster tersebut dapat terpenuhi dengan baik,” terang Beliau.
Usai menjadi narasumber, sebelum menutup kegiatan pelatihan konselor tersebut, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Dairi Ny. Romy Mariani Eddy Berutu dalam sambutannya mengatakan pengasuhan anak memegang peran yang sangat penting dalam sebuah keluarga dan akan menentukan baik buruknya seorang karakter anak serta orangtua berkewajiban dan bertanggung jawab untuk mengasuh, memelihara, mendidik dan menlindungi anak, menumbuhkembangkan anak sesuai dengan kemampuan, bakat dan minatnya. Beliau menuturkan kegagalan keluarga dalam melaksanakan tanggung jawab pengasuhan disertai lemahnya program pemerintah dalam membantu memberdayakan keluarga tersebut untuk mengasuh dan melindungi anak dikhawatirkan akan menyebabkan anak berada dalam kondisi rentan dan beresiko mengalami kekerasan, eksploitasi, penelantaran perlakuan salah lainnya.
“Kondisi keluarga di Kabupaten Dairi tidak seluruhnya memiliki kualitas yang memadai untuk dapat memenuhi hak dan perlindungan kepada anak. Banyak keluarga yang belum memahami peran, tugas dan kewajiban sebagai orangtua untuk memenuhi hak anak-anaknya,” kata Beliau dalam sambutannya.
Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Dairi Ny. Romy Mariani Eddy Berutu mengatakan Puspaga merupakan salah satu unit layanan keluarga tempat pembelajaran yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan menuju keluarga sejahtera yang dilakukan oleh tenaga profesional seperti tenaga konselor baik psikolog, bimbingan konseling atau pekerja sosial yang telah memahami konfensitas anak.
Turut hadir dalam kegiatan pelatihan tersebut Kepala Dinas P3AP2KB Kabupaten Dairi Rotua Panjaitan, SKM, M.Kes, Narasumber dari Komnas Perempuan Veryanto Sitohang dan para peserta dari organisasi, guru maupun tokoh agama.(Roy)