PAKPAK BHARAT,SUARA24.COM Untuk menjamin ketersediaan tenaga listrik dalam jumlah yang cukup , kwalitas yang baik serta harga yang wajar maka pemerintah sebagai pemegang ijin usaha melalui PLN berupaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan membangun pusat-pusat pembangkit listrik dan transmisi atau jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi ( SUTET ) atau Saluran Udara Tegangan Tinggi ( SUTT) sebagai media untuk menyalurkan ke pusat beban dan kekonsumen.
Pembangunan jaringan SUTET 500 KV atau SUTT 150 KV merupakan suatu kegiatan pengadaan tanah untuk kepentingan pembangunan jaringan transmisi tersebut.Wilayah yang dilalui jaringan transmisi Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi ( SUTET ) mendapat dana kompensasi dari pihak PLN akibat terdampak pembangunan SUTET tersebut.
Demikian halnya pada tahun anggaran 2019 SMP negeri 3 Satu Atap lae Ikan STTU JEHE , SMP Negeri 2 Nanjombal STTU JEHE dan SMP Negeri 1 Sibande STTU JEHE mendapatkan dana kompensasi SUTET dari pihak PLN.
Ironisnya dana tersebut disetor pihak sekolah ke BPKPAD Pakpak Bharat sampai hingga sekarang tahun 2021 dana kompensasi SUTET tersebut belum ada pengembalian ke pihak sekolah, seharusnya dana tersebut dipergunakan pihak sekolah untuk kebutuhan pemberian gizi bagi siswa dan para guru karena terdampak pada kesehatan dan sebagian dana tersebut diperuntukan pembangunan sekolah.
Saat dikonfirmasi wartawan kepala BPKPAD Pakpak Bharat melalui telepon seluler tidak ada jawaban. Sementara itu sekretaris BPKPAD Maston Manik saat dikonfirmasi media diruang kerjanya,senin 31/5/21 mengatakan akan mengupayakan data posisi dana kompensasi SUTET tersebut.
Wallin Berasa salah seorang tokoh pemuda saat diminta tanggapannya terkait dana kompensasi SUTET tersebut berharap agar dana itu dikembalikan ke pihak sekolah agar bisa dimanfaatkan. (Dem)
