HUMBAHAS,SUARA24.COM- Penggunaan Anggaran Dana Desa di Desa Sionom Hudon Selatan, Kecamatan Parlilitan, Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) Provinsi Sumatera Utara disoal sejumlah pihak. Pasalnya anggaran dana desa disebut warga kurang transparan.
Seperti diutarakan warga baru – baru ini, bantuan bibit jagung yang dianggarkan dari dana desa tidak merata tiap dusun mendapat bantuan tersebut. Malah ada warga yang datang kekantor desa didusun janji karena mendengar pembagian bantuan bibit jagung tersebut diusir oleh kepala desa dari kantor desa.
Tidak hanya itu, warga juga heran jagung yang ditanam oleh warga yang bukan bibit pemberian dari desa di foto oleh oknum diduga suruhan kepala desa. Warga pun menaruh curiga gambar jagung milik warga akan digunakan sebagai pendukung laporan realisasi anggaran dana desa yang dikucurkan dalam pengadaan bibit jagung.
Informasi lainnya dibeberkan oleh warga yang meminta namanya agar dirahasiakan wartawan ini menuturkan bahwa pembagian bantuan kepada warga Lanjut Usia (Lansia) juga turut disoal.
Pasalnya dikatakan warga dua tahun terakhir ini warga yang sebelumnya mendapatkan bantuan bagi lansia tersebut sudah tidak mendapatkan lagi. Kemana anggaran tersebut disalurkan tanya warga?
Hal lainnya juga turut dipertanyakan warga mengenai pembangunan di Desa Sionom Hudon Selatan. Warga menuding seluruh proyek infrastruktur di desa ini pemborongnya kepala desa. Hal ini diketahui warga saat proyek pembangunan jalan di Dusun Tornauli terhenti akibat kekurangan material. Kepada warga para pekerja mengatakan bahwa sang kepala desa sedang sibuk jadi tidak sempat membeli material bangunan.
Dilain sisi, atas sejumlah rumor di desa tersebut kru awak media mempertanyakan kepada Kejari Humbang Hasundutan mengenai fungsi Jaksa dalam pengawasan uang negara.
Kepada Kejari Humbahas
melalui Kepala Seksi Intelijen Kejari Humbahas Gerry Anderson Gultom dipertanyakan langkah antisipasi maupun pemeriksaan dana desa di Desa Sionom Hudon Selatan yang dituding warga kurang transparan. Akan tetapi, Gerry Anderson Gultom memilih menutup diri dan enggan menjawab pertanyaan kru awak media.
Meski sebelumnya pada tanggal (15/06) lalu Gerry Anderson Gultom sempat menjawab datar pemberitaan di media ini. Gerry mengatakan akan menelusuri persoalan tersebut.
Dipertanyakan sebelumnya kepada Jonner Tinambunan yang dinilai warga enggan terbuka dan transparan tentang penggunaan dana desa di daerahnya itu, Jonner memberikan tanggapan seadanya saja.
” Kita cek dulu ada berapa, kita sesuaikan nanti dilahan ” ujarnya menanggapi jumlah warganya yang menerima bantuan bibit jagung.
Disinggung terkait penggunaan dana desa untuk warga LANSIA di Desa Sionom Hudon Selatan, namun lagi – lagi Jonner juga enggan merincikan jumlah warganya penerima progam LANSIA. Ia berdalih agar kru awak media datang saja ke kantornya kata dia.
” Oh datang aja kesini pak biar kita panggil nanti semua biar diterangkan sama perangkat – perangkat desa yang ada ini ” kilahnya.
Dipertanyakan kembali mengenai adanya informasi mengenai proyek di dusun tornauli bahwa kepala desalah pemborong proyek tersebut. Jonner lagi – lagi membantah hal itu, ia mengklaim bahwa warga di dusun tersebutlah pemborong proyek tersebut dia hanya pengawas katanya beralasan. (TIM/Ey).