Saling Lempar Batu, Aksi Tolak UU Cipta Kerja di DPRD Sumut Berlangsung Rusuh
MEDAN, SUARA24.COM- Aksi lempar batu terjadi dalam aksi menolak UU Cipta Kerja di DPRD Sumut di Jalan Imam Bonjol, Medan Kamis (8/10/2020). Massa melempari gedung DPRD Sumut hingga pecah. Imbauan polisi agar massa tidak terprovokasi tak dihiraukan.
Aksi lempar itu berlangsung lebih dari dua jam. Awalnya berjalan lancar dengan oraai-orasi, Namun tak lama kemudian, massa mulai menarik-narik pagar kawat berduri dan merangseknya untuk mencoba masuk ke Gedung DPRD Provinsi.
Kerusuhan bergeser ke arah Jalan Kapten Maulana dan Raden Saleh. Sebentar saja, massa yang sempat terprovokasi langsung melempari batu, bata, kayu dan lain sebagainya ke kaca gedung DPRD Sumut hingga pecah. Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Riko Sunarko secara berulang kali mengimbau agar massa tidak terprovokasi.
“Mohon jangan terprovokasi. Ini Kota Medan punya kita. Kita jaga tetap kondusif. Kita jaga Medan kita,” katanya dengan pengeras suara. Imbauan itu tidak mempan. Sejumlah massa yang diduga masih berusia remaja terus melempari dengan batu.
Polisi membalas dengan tembakan gas mata dan semprotan udara ke arah massa yang kemudian berhamburan ke segala arah. Polisi mengejar massa yang terus melempar dan mengumpulkan sejumlah orang di Jalan Kejaksaan, Jalan Kapten Maulana Lubis dan Raden Saleh yang bersambung langsung dengan Jalan Imam Bonjol.
Terlihat batu berserakan dan papan bunga terbakar di depan sebuah hotel. Pukul 14.10 WIB, massa aksi dari Akumulasi Kemarahan Buruh dan Rakyat (AKBAR) Sumut tiba di Jalan Kapten Maulana Lubis. Tepat di depan sisa-sisa pembakaran papan bunga. “Hari ini kita kembali turun ke jalan, tumpah ruah ke jalan dengan segala risiko,” ujar Martin Luis saat berorasi.
Dikatakannya, UU Cipta Kerja telah menciderai masyarakat di semua lapisan, mulai dari buruh, petani, nelayan, masyarakat adat dan lain sebagainya. Menurutnya, disahkannya UU Cipta Kerja membuktikan bahwa pemerintah dan legislatif lebih mementingkan investor.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes pol Tatan Dirsan Atmaja mengatakan bahwa, Kapolda Sumut sudah menginstruksikan keseluruhan jajaran. Untuk mengantisipasi seruan aksi berkaitan dengan pekerja.
“Kita tetap mengantisipasi beberapa hari ke depan. Untuk itu personel yang disiagakan 2/3 dari kekuatan masing-masing wilayah. Untuk Polda Sumut sendiri disiagakan 7.000 personel,” katanya, Rabu (7/10/2020).
Tatan juga menyampaikan kepada saudara-saudara, rekan kerja bahwa saat ini wilayah Sumatera Utara tengah menghadapi wabah Covid-19.(Rm/Edy)