MedanSumut

LEMPABUDTI YIHLP Dampingi Dr. Hui Yew Foong Kunjungan Kerja ke Kota Medan Dalam Mengkaji Budaya Perkuburan dan Warisan Diaspora Tionghoa

MEDAN,SUARA24.COM- Dalam menjalankan tupoksinya sebagai lembaga perlindungan budaya Tionghoa LEMPABUDTI YIHLP bersama ErC Fisip USU yang tergabung dalam Tim kajian budaya Tionghoa Nusantara, menerima kunjungan kerja Dr. Hui yew foong dari Hongkong Shue Yan University selama 2 hari , pada Senin, 28 November sampai Selasa, 29 November 2022.

Pada hari pertama Dr. Hui beserta tim kajian budaya Tionghoa Nusantara mengadakan kunjungan ke Museum Pemkab Deli Serdang yang dilanjutkan dengan kunjungan ke Vihara Pekong Lima, Tanjung Morawa dan di akhiri dengan temu ramah dengan tokoh Tionghoa di Vihara Dewi Kwan Im, Medan Labuhan.

Pada kunjungan hari kedua Dr.Hui Yew Foong mengadakan kuliah umum
di Aula Fisip USU selaku Nara sumber dengan topik “Budaya Perkuburan dan Warisan Diaspora Tionghoa”, dimana pada perkuliahan umum ini di hadiri oleh Dekan Fakultas ilmu sosial dan politik Universitas Sumatera Utara, Dr.Hatta Ridho,S.sos,MSP, Ketua umum Alumni IKA FISIP USU, Hendra Utama,S.sos,MSP, KetuaErC Fisip USU, Ibu Dr.Dra.Sri Alem Sembiring,Msi, Tim ERC Fisip USU, Para Pengiat Budaya Kemendikbud, beserta Para Mahasiswa/I Fisip USU, sementara dari pihak LEMPABUDTI YIHLP dihadiri oleh Ketua Dewan Kehormatan Tetap, Kwik Sam Ho, Ketua Pembina Ade Chandra, Ketua Perwakilan Kota Medan Edy Candra, dan Drs.Alex Tjong.

“kegiatan kuliah umum ini merupakan tindak lanjut kerjasama antara ErC Fisip USU dengan Lembaga Pelestarian Budaya Tionghoa YIHLP beserta instansi terkait lain nya, dan secara umum budaya tionghoa yang ada disumatera utara sangat unik dan luas, etnis tionghoa terdiri dari 12 kesukuan , jumlah tersebut merupakan hasil tindak lanjut Tim Kajian Budaya Tionghoa Nusantara dilapangan, boleh dikatakan propinsi Sumatera Utara memiliki etnis Tionghoa terbanyak berdasarkan kesukuan dan tentunya akan lebih menarik lagi jika
dikaji berdasarkan adat istiadat yang berbeda dari suku tionghoa yang satu dengan suku tionghoa yang lain, ucap Sri Alem.

sementara itu Ade Chandra selaku Ketua Pembina Lembaga Perlindungan Budaya Tionghoa YIHLP meminta dukungan semua pihak terkhusus kepada narasumber kami dari tokoh tionghoa yang berdasarkan kesukuan agar dapat kami terus adakan wawancara sehingga nanti nya Tim Kajian Budaya Tionghoa Nusantara dapat segera melakukan bedah buku, serta menerbitkan Buku edisi pertama yang dapat di baca oleh seluruh lapisan masyarakat luas secara umum.

Pada kesempatan yang sama Edy Candra, selaku ketua Kota Medan juga mengucapkan terima kasih kepada Dr.Hui Yew Foong yang telah bersedia memberikan ilmu pada acara kuliah umum di Fakultas ilmu sosial dan politik Universitas Sumatera Utara, semoga apa yang diberikan bisa bermanfaat bagi para mahasiswa/ i dan semua peserta yang hadir.

Dalam momen ini Dekan Fakultas ilmu sosial dan politik USU, Dr. Hatta Ridho,S.sos,MSP, juga mengucapkan terima kasih dan memberi apresiasi kepada Dr. Hui yew foong yang telah memberikan perkuliahan di Fisip Universitas Sumatera Utara, dimana ini merupakan langkah awal yang baik untuk kerjasama antar Universitas dengan ruang lingkup Internasional, tuturnya.(Realis)

Tags
Show More

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button
Close
Close