DELI SERDANG,SUARA24.COM- Persoalan sampah semakin pelik sejak dikelola oleh pihak Desa Sei Glugur Rimbun, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang. Pasalnya, warga menuturkan semakin dilema membuang sampah akibat tumpukan sampah dibiarkan sampai berminggu – minggu menumpuk dipemukiman warga.
Kepada wartawan, warga yang enggan dipublikasikan identitasnya, mengatakan sejak dua bulan terakhir persoalan sampah di Dusun Vl Perumahan Griya Harapan indah semakin tak terkendali.
” Dulu pernah sampah dikelola mandiri oleh pak Pasaribu, rutin diangkat sampah kami. Sekarang sering dibiarkan berminggu – minggu tak diangkat pak. Alasan petugas kebersihan yang lama sudah dilarang desa maka sudah ganti tukang angkat sampah ” ujar seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) yang resah akibat tumpukan sampah, kepada wartawan, Senin (27/05/2024).
Tambah warga, uang kutipan ditagih tiap bulan 20 ribu rupiah pertiap bulannya. Namun sampah dibiarkan begitu saja terangnya. Warga pun meminta agar persoalan sampah dikembalikan saja diurus secara mandiri, pasalnya sejak dikelola oleh pihak desa sering tak terurus.
Kepala Desa Sei Glugur Rimbun, Jumino disinyalir ikut dan menikmati biaya dari kutipan uang kebersihan tersebut. Diduga kuatnya permasalahan sampah yang dikelola dengan dalih PAD hanya modus berbalut pungli. Hal ini diketahui dari warga, bahwa persolan sampah yang dikelola secara mandiri sebelumnya sudah baik namun dijadikan jadi lahan “proyek” mini pihak desa.
Amatan wartawan dalam laporan warga tersebut Merujuk aturan dari desa, bahwa sampah yang dikelola oleh desa guna meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Ironisnya, kutipan selalu ditagih namun sampah dibiarkan menumpuk.
Sebelumnya, pemerintahan Desa Sei Beras Sekata kewalahan mendapat kiriman sampah dari desa tetangga.
Hal ini ditenggarai banyaknya sampah yang dibuang di areal persawahan desa sei beras sekata.
Kepada wartawan sebelumnya, Kepala Dusun (Kadus) lV Oktora Tarigan mengatakan sudah berulangkali menangkap tangan warga yang membuang sampah di wilayahnya itu, dan semuanya berasal dari desa tetangga ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Sei Glugur Rimbun, Jumino mengatakan agar wartawan datang saja kekantornya agar dijelaskan.
” Datang kekantor jangan sepihak. Warga kita buang sampah di desa seiberas sekata ada buktinya? Bapak kemari saja jumpa sama yang angkat sampahnya. Jangan dengarkan sebelah pihak” kata Jumino dalam sambungan celular.
Disinggung terkait uang kutipan sampah 20 ribu rupiah dalih PAD di Desa Sei Glugur Rimbun, Jumino mengklaim untuk uang operasional.
” Kalau bapak mau datang kekantor biar saya jelaskan, dan untuk perumahan griya harapan indah tidak seluruhnya memberikan uang kutipan sampah. Terkait Bumdes di Desa Sei Glugur Rimbun, Jumino mengatakan tidak ada disini.(Ly)