Medan, Suara24.com – Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Kasatpol PP) Kota Medan Rakhmat Adi Syahputra Harahap baru saja mengetahui maraknya dugaan praktik prostitusi di seputaran Jalan Ringroad, Kelurahan Tanjung sari, Medan Selayang, Kota Medan, Sumatera Utara (Sumut).
Meski keresahan warga ini sudah berlangsung lama dan berada di daerah padat pemukiman penduduk. Anehnya, ternyata ada Rumah Toko (Ruko) yang disulap menjadi lokalisasi pijit plus – plus.
” Terima kasih banyak atas informasinya ya, akan kami sampaikan ke OPD terkait tentang hal tersebut agar diambil langkah – langkah ya sesuai ketentuan ” tandas Rakhmat Adi Syahputra Harahap menjawab konfirmasi wartawan, Kamis (23/01/2025).
Sebelumnya, keterangan dihimpun dari Lurah Tanjung Sari Medan Selayang Ihsan Nugraha Harahap bahwa pihaknya menerima aduan masyarakat tentang rumah pijat plus – plus diwilayah tanjung sari, sehingga Ihsan mengararahkan semua kepling yang ada diwilayahnya untuk meminta memperlihatkan surat izin dari dinas pariwisata bebernya.
Lurah Tanjung Sari juga mengklaim selepas pemeriksaan surat izin dari dinas pariwisata akan melaporkan dan berkordinasi ke Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melalui kecamatan agar ditindak sesuai Perda kata dia.
Hasil tinjaun Kepling atas perintah Lurah mendapati izin OSS yang dikeluarkan dinas PTSP tidak sesuai dan akan kita laporkan melalui kecamatan medan selayang kata dia.
Sementara itu, informasi lainnya dihimpun bahwa salah satu panti pijit bermerek Lavita diduga milik Purnawirawan Polri AKBP Djairing Tamba. Informasi ini diperoleh dari dari narasumber sesaat dimintai keterangan tentang bebasnya dugaan praktik terselubung pijit plus – plus dilokasi ini.
Sumber memberikan nomor kontak yang ia klaim sebagai pemilik dengan nomor +62 812-6440-XXXX dengan bertuliskan nama Tamba Lavita Bela.
Dihubungi terpisah, Purnawirawan Polri AKBP Djairing Tamba yang ia maksud, akan tetapi ia membantah memiliki panti pijit tersebut
” Saya merasa tidak ada memiliki usaha pijit plus 2 dan tidak ada itu sama sekali ” klaim Djairing Tamba menjelaskan serta mengirimkan gambar usaha lain.
Hal ini tentu bertolak belakang dengan kontak yang diberikan narasumber kepada kru awak media ini sebelumnya. Pasalnya, jika tidak ada keterlibatan dengan dugaan praktik esek – esek tersebut lantas kenapa nomor yang bersangkutan diberikan sumber?. Hal ini memunculkan ragam tanya tentang hubungan panti pijit plus – plus dengan oknum Purnawirawan Polri tersebut.
Usut punya usut, informasi dibeberkan oleh sumber, ternyata pemilik panti pijit plus – plus merek Hoki juga disebut sebut oknum Polisi berinisial nama NBHO.
” Dua panti pijit disana setau kami pemiliknya oknum petugas itu ” beber sumber.
Adapun usaha pijit plus – plus yang meresahkan warga yang berada di Kelurahan Tanjung Sari itu yakni 1.Hoki
2.Kirana, 3. Lapita, 4. Sagita, 5.Kirana, 6. Love massenge, 7. Lord masenge
Diberitakan sebelumnya, maraknya dugaan praktik prostitusi modus pantai pijat tradisional di Kelurahan Tanjung Sari Medan Selayang mendapat sorotan tajam publik akhir – akhir ini.
Pasalnya, kota medan yang dikenal sebagai kota religius dinilai ternodai oleh bebasnya praktik “esek – esek” yang luput dari penindakan instansi berwenang.
Bebasnya tempat panti pijit tersebut beroperasi sempat menimbulkan rumor ditengah masyarakat yang santer disebut – sebut bahwa oknum Kepala Lingkungan (Kepling) diduga memback up serta diduga menerima upeti dari usaha pijit tersebut.
Meski sebelumnya oknum Kepling inisial SP membantah isu tersebut dan mengatakan bahwa informasi tersebut merupakan pencemaran nama baik ujarnya.
” Saya dapat perintah ke lokasi pantai pijit itu. Dan kedatangan saya disitu untuk memeriksa izin ” sanggahnya.
Kru awak media mencoba menelusuri kebenaran keterangan narsumber tersebut, benar saja kru awak media ditawari jasa “wik – wik “oleh pelayan wanita berbaju minim.
” Silahkan masuk om. Mau kusuk enak – enak atau kusuk capek – capek ” ujar pelayan wanita tersebut seraya merayu agar masuk.
Kru awak media yang menyaru sebagai warga biasa tersebut, masuk ke lokasi dan sempat berbincang dengan pekerja wanita diruangan dikerumuni wanita seksi.
Wanita yang belum diketahui namanya itu, menawarkan jasa pijat plus – plus dibanderol 500 ribu rupiah.
” Ayok naik ke atas, komplit full servis hanya 500 ribu saja om ” ajaknya (TIM).