MEDAN,SUARA24.COM- Berdasarkan putusan Arbitrase No.074/Arbitrase/2020/BPSK.Mdn. Tertanggal, 05 November 2020 yang diperoleh awak media bahwa pihak BPSK telah memutus perkara antara penggugat PT.Rajawali Bernas Pratama dan tergugat pelaku usaha Merpati workshop dengan putusan menolak permohonan penyelesaian sengketa konsumen yang digugat oleh penggugat, karena penggugat bukanlah konsumen melainkan sebagai pelaku usaha, Dalam surat pengaduan dengan Nomor register 074/Pen/2020/BPSK. Mdn tertanggal, 15 Oktober 2020 atas dasar merasa di rugikan saat melakukan pembelian mesin pompa air dari pihak Merpati workshop maka pihak PT.Rajawali Bernas Pratama melayangkan gugatan ke BPSK.
Dalam hal telah digugat Merpati Workshop didampingi oleh LSM Formapera (Forum Masyarakat Pemantau Negara) dengan memberikan kuasa penuh dalam penyelesaian gugatannya yang di wakili oleh Fery Afrizal selaku ketua DPW Formapera Sumut. “Sebenarnya masalah ini seharusnya sudah selesai dari satu tahun yang lalu, tapi dengan adanya surat layangan dari BPSK, kami merasa sangat aneh kenapa masalah ini bisa dipermasalahkan lagi “, Pungkas Feri.
“Tapi kami bersyukur akhirnya sengketa ini terselesaikan, dimana dalam hasil putusan BPSK yang di berikan oleh hakim dalam masalah ini sudah sangat adil dan bijaksana, Karena dengan melihat semua bukti bukti yang ada serta kesepakatan beserta perjanjian diantara kedua belah pihak para hakim bisa memberikan keputusannya dengan baik dan adil sekali, Apalagi berdasarkan kronologis permasalahan kalau produk yang dibeli sudah dipakai hampir satu tahun lamanya kenapa baru sekarang dipermasalahkan, Hasil analisa dari BPSK juga menyatakan bahwa penggugat bukanlah konsumen melainkan pelaku usaha, sebagaimana disebutkan oleh hakim v bahwa BPSK (Badan Penyelesaian Pengketa Konsumen ) adalah lembaga yang memeriksa, memediasi sengketa antara konsumen dengan pelaku usaha,bukan pengusaha dengan pengusaha”,tutup Feri.(Edy)
